Ini adalah perjalanan pertama saya. Kalau tidak salah ingat sekitar bulan-bulan Mei tahun ini.
Awalnya saya di telpon bos saya: "Kamu siap gak jalan ke Natuna? Daftar tender di sana..", saya pun langsung menyanggupinya, "Siap pak!"
Tidak lama kemudian saya pun berangkat. Saya berangkat bersama seorang teman kantor dari kantor pusat.
Karena pada waktu itu belum ada penerbangan langsung ke Natuna, maka kami harus naik pesawat ke Pontianak (Kalimantan Barat) untuk kemudian disambung dengan Kapal Laut dari PELNI, yaitu KM Bukit Raya.
Bagi yang belum tau dimana pulau Natuna, ini sedikit gambarannya:
Pulau tersebut berada di antara Pulau Kalimantan dan Semenanjung Malaka (Malaysia dan Thailand) tapi letaknya lebih ke utara.
Perjalanan KM Bukit Raya dari Pontianak ke Natuna memakan waktu kurang lebih 30 jam. Berangkat kalau tidak salah ingat hari Sabtu sore dari Pontianak, sampai di Pelabuhan Selat Lampa Natuna hari Minggu malam.
Perjalanan di laut pun cukup nyaman, mungkin karena pada waktu itu musim sedang bersahabat dan kami berada di kabin kelas II, dengan kamar untuk 4 orang. Berikut suasana kamarnya. Cukup nyaman untuk perjalanan selama 30jam, lengkap dengan kamar mandi dalam pula.
Harga tiket KM Bukit Raya dari Pontianak-Natuna untuk kelas II kalau tidak salah ingat sekitar 450ribu rupiah. Jika ingin yang kelas I kalau tidak salah ingat 700ribuan.
Harga tiket sudah termasuk sarapan, makan siang dan makan malam.
Harga tiket KM Bukit Raya dari Pontianak-Natuna untuk kelas II kalau tidak salah ingat sekitar 450ribu rupiah. Jika ingin yang kelas I kalau tidak salah ingat 700ribuan.
Harga tiket sudah termasuk sarapan, makan siang dan makan malam.
Jika anda membawa pasangan, saya menyarankan untuk memilih kelas I, karena kamar hanya untuk berdua. Cukup untuk menjaga privasi anda jika ingin Indehoy di atas kapal, hehehehe...
Selama perjalanan KM Bukit Raya akan singgah ke 2 Pulau yaitu Pulau Serasan dan Pulau Midai. Kedua Pulau tersebut adalah kecamatan yang berada di dalam Kabupaten Kepulauan Natuna.
Selama di laut saya sangat mengagumi keindahan laut Indonesia yang sangat biru dan luas.
Namun saya sangat terganggu dengan sikap salah satu oknum Kru Kapal yang membuang sampah kapal di tengah laut, yang kebetulan tertangkap oleh kamera saya.
Gambar tersebut cukup menjawab rasa penasaran saya selama saya berada di atas kapal, darimana sampah-sampah plastik yang berada di tengah laut, jauh dari mana-mana? Ternyata salah satu akibatnya sudah terjawab.
Oke, lanjut ke perjalanannya sendiri. Kami sampai pada hari minggu malam sekitar jam 11 malam. Untungnya kami sudah berhubungan dengan kontak kami di sana. Jadinya sudah dijemput dengan kendaraan untuk di drop di Hotel terdekat. Ya, Hotel terdekat dari pelabuhan tersebut berjarak kurang lebih 80km, heheheh...
Karena waktu yang sangat singkat, dimana saya harus langsung rapat dengan kantor dinas setempat. Maka sisa waktu sore sebelum kami pulang ke Jakarta tidak saya sia-siakan. Saya pun langsung minta diantar supir ke pantai terdekat. Lalu diantarlah kami ke salah satu objek wisata di Pantai Tanjung.
Sebetulnya saya agak "kecewa" dengan kondisi Pantai Tanjung. Pantai yang terletak di Desa Tanjung ini terlihat kurang terawat, pantainya yang sedikit kotor oleh batang-batang kelapa yang patah dan beberapa daun-daun kelapa. Tapi menurut saya ga terlalu masalah, karena bukan sampah plastik atau sampah-sampah lain.
Dan perjalanan saya di Pulau Natuna ini harus diakhiri. Akhirnya kami berdua pulang ke Jakarta naik pesawat Kartika Air dari Lanud Natuna, via Batam.
Sekian perjalanan saya ke Natuna yang berlangsung dalam 3 Hari ini. Sampai jumpa di perjalanan saya berikutnya.
No comments:
Post a Comment