Loh kok lagi-lagi jadi kayak tulisannya motivator gini? Mmmmm, engga juga sih, cuma mau berbagi pengalaman bertemu dengan klien pagi ini.
Sesuai dengan bidang usaha saya, di bidang pembersihan maka hari ini saya meeting dengan klien untuk pembersihan unit apartemennya di daerah Sudirman (sebenarnya bukan Sudirman juga sih, Casablanca tepatnya).
Sebagaimana pemahaman saya seperti umumnya, bahwa apartemen itu merupakan hunian alias tempat tinggal, alias rumah. Namun setelah sampai lokasi bersama sang klien, pemahaman saya tentang fungsi apartemen jadi bertambah. Sama halnya dengan ruko (rumah toko) atau rukan (rumah kantor), ternyata apartemen tersebut berfungsi juga sebagai kantor, alias tempat usaha. Rupanya dia tidak sendiri, praktek ini sudah umum dan diizinkan di gedung tersebut.
Baiklah, bukan mengenai apartemennya yang akan saya bahas di sini, tapi (sedikit intipan sok tau saya mengenai) bidang usaha si Klien.
Jika saya lihat sepertinya bidang usaha sang Klien bergerak di bidang Mode, terlihat dari banyaknya kostum, pakaian dan kain-kain di kantornya. Bahan yang digunakan cukup sederhana dan banyak kita lihat dimana-mana, yaitu Batik.
Lalu apa istimewanya? Batik kan sudah banyak beredar dan dijual dimana-mana. Di sini saya tidak membahas batiknya atau motifnya atau hal lain yang menyangkut batik ini (karena saya bukan ahli batik), apalagi banyak batik yang terpajang di kantornya tergolong "biasa", namun saya mau sedikit memberi gambaran bagaimana dia mengemas produk batik ini menjadi suatu hal yang ekslusif dan mahal.
Terlihat sang klien sangat pintar dalam menempatkan posisi untuk membidik pasar, alias segmentasi. Dia tidak hanya menjual batik sebagai sebuah produk pakaian saja, tapi juga mengemasnya menjadi satu kesatuan produk jasa yang menarik. Ternyata bidang usahanya adalah penata rias untuk acara pernikahan atau keperluan lain denga batik sebagai kostumnya.
Melihat domisili usahanya di sebuah apartemen mewah di kawasan Sudirman dengan layout ruangan yang juga minimalis mewah, maka sudah jelas dia membidik pasar menengah keatas. Namun, membidik akan jadi sebuah bidikan kosong apabila kita tidak kreatif mengemas dalam sebuah produk jasa tambahan, terlebih lagi apabila jasa tersebut sangat unik dan jarang ada orang lain yang sanggup.
Ya mungkin apabila dia hanya menjual batik sebagai suatu produk barang tanpa dikemas dengan produk jasa yang menarik lainnya (meskipun segmentasinya menengah keatas), orang belum tentu tertarik. Kasarnya begini: "ngapain beli batik doank di sana, mending ke Tanah Abang atau ke Butik sekalian".
Hal yang sama bisa saja terjadi di bidang usaha lainnya. Barang dengan harga Rp. 1.000 di pasaran bisa saja kita jual dengan harga Rp. 10.000 apabila kita mengemasnya dalam satu kesatuan dengan produk jasa lainnya yang menarik.
Dan tentu saja, segmentasi. Agar produk dan jasa yang kita jual jatuh ke pasar yang sesuai.
No comments:
Post a Comment