Biasanya mereka mengincar calon korban yang cenderung lemah, misalnya istri target (ketika sang suami lagi tidak ada di rumah), anak si target, atau pembantu si target.
Kejadian pertama adalah ketika Debt Collector palsu ini mendatangi salah seorang warga sini, kebetulan memang di rumah tersebut hanya ada istrinya. Debt Collector ini datang dengan tujuan untuk menarik kembali motor sang suami dengan alasan menunggak lama (dengan menunjukkan dokumen-dokumen palsu tersebut). Padahal, menurut pengakuan sang istri, motor tersebut selalu di bayar tepat waktu. Mungkin karena dalam posisi terdesak dan takut (pada umumnya secara fisik Debt Collector itu menyeramkan), akhirnya dengan pasrah motor tersebut dibawa.
Kejadian kedua hampir sama (beda korban tentunya), motornya sedang dibawa oleh anaknya lalu kemudian dicegat dan diminta dengan alasan motor tersebut menunggak lama.
Sepertinya sasaran para Debt Collector palsu ini memang ketika properti (motor/mobil) sedang tidak dipakai atau dibawah kuasa oleh si korban, bisa dipakai oleh anggota keluarganya yang lain, atau dipinjam oleh teman, atau mungkin sedang disewakan dengan pihak lain. Jadi biasanya ketika berhadapan dengan Debt Collector palsu ini, si pembawa properti ini susah untuk berargumen karena tidak tahu menahu sejarah kreditnya.
Tapi tidak semua Debt Collector palsu ini lihai dalam mencari mangsa, ada juga yang secara acak dalam memilih korbannya, seperti kasus ketiga di bawah.
Kasus ketiga adalah ketika salah seorang warga sini didatangi debt collector palsu untuk menarik motor. Si pemilik motor tersebut langsung menghardik debt collector palsu tersebut sambil mengatakan bahwa motor ini dibeli kontan. Debt Collector itu kaget dan mengingat posisinya sudah sangat lemah, maka dia buru-buru pergi dengan alasan salah alamat, beruntung dia tidak diteriaki maling. Sebab jika iya sudah dipastikan babak belur dihajar warga sini yang sangat padat penduduknya.
Semakin hari semakin banyak tindak kejahatan yang membuat kita jadi takut, Tapi hal tersebut jangan sampai menyurutkan semangat kita untuk mencari penghidupan yang halal. Mudah-mudahan tips di bawah dapat membantu ketika bertemu dengan Debt Collector palsu tersebut.
- Tenang, jangan panik. Pastikan anda tahu betul sejarah kredit properti anda (Mobil/Motor), kapan anda terakhir membayar, bagaimana prosedur pembayaran dan kepada siapa. Simpan dengan benar dokumen-dokumen kredit dan simpanlah di tempat yang aman tapi mudah terjangkau, sehingga apabila terjadi hal yang demikian kita mudah untuk meraih dokumen-dokumen tersebut untuk bahan argumen.
- Jika anda seorang pemberani dan tangguh (macam Marcopolo), serta berani mengambil resiko yang terjadi, tidak ada salahnya beradu argumen hingga membuat kegaduhan. Sehingga akan menimbulkan rasa penasaran warga sekitar untuk melihat apa yang terjadi (tentunya hal ini harus didukung dengan kondisi warga sekitar yang kompak). Dengan ini diharapkan posisi Debt Collector palsu ini terjepit
- Jika tidak memungkinkan untuk melakukan aksi nomor 1 dan 2 di atas, misalnya saja mobil/motor tersebut adalah pinjaman atau sewaan. Tetaplah tenang, ikuti alur mainnya dan bilang kalau mobil/motor dapat ditarik asalkan prosedur penarikan dilakukan di kantor bank atau leasing yang bersangkutan. Debt Collector yang benar pasti berani dan mau apabila ditantang untuk melakukan penarikan di kantor. Karena hal tersebut juga memudahkan tugas mereka. Saya pun pernah mengalami hal ini ketika saya sedang memakai mobil sitaan milik kantor bapak saya, ketika sedang dibawa jalan saya langsung dicegat oleh 3 mobil yang berisi para debt collector. Mereka mengatakan bahwa sang pemilik mobil (yang sedang dalam penyitaan kantor bapak saya), ternyata menunggak hingga 5 bulan dan sudah waktunya ditarik. Oleh mereka penarikan akan dilakukan di kantor leasing. Saya pun ikut sampai ke kantor mereka (sambil memastikan bahwa benar atau tidak), dan ternyata memang benar. Setelah melakukan pengecekan fisik kendaraan dan menandatangani berita acara, saya pun pergi. Dongkol memang, tapi ya bagaimana lagi memang secara legal posisi mereka benar, karena BPKB masih berada dalam penguasaan pihak leasing. Oke kembali ke tips, jika memang ternyata si Debt Collector ini mau di ajak ke kantornya, pastikan anda tidak sendirian atau minta seseorang mengikuti atau mengawal anda, antisipasi kalau terjadi apa-apa di jalan.
- Jangan mudah percaya dokumen-dokumen yang mereka bawa (berlaku juga untuk Debt Collector asli), karena dengan kecanggihan teknologi sekarang apapun dapat dipalsukan dan dimodifikasi. Jika kita memang dalam posisi benar jangan ragu untuk melakukan hal-hal tersebut di atas.
Semoga tulisan ini dapat berguna dan dapat meningkatkan kewaspadaan kita terhadap potensi-potensi kejahatan yang makin beraneka ragam.
Salam
No comments:
Post a Comment